Sangatlah penting bagi kita untuk memanusiakan pendidikan matematika secara global. Mempraktikkan empati, kasih sayang, pengertian, dan keingintahuan tidak bisa menjadi "penghargaan ekstra" di kelas atau sesuatu di sampingnya. Ini tidak bisa menjadi proyek akhir pekan siswa. Kita harus menenunnya tepat ke dalam hati setiap kelas. Terutama kelas matematika. Dengan cara manusiawi yang inklusif secara budaya.

“Bagaimana Anda bisa mengajarkan kasih sayang dan empati di kelas matematika !?”

Tonton video ini untuk melihat contoh visualnya!

Introducing Better World Ed cerita langsung ke kelas matematika, kami telah melihat siswa lebih bersemangat belajar tentang dunia. Dan tentang belajar matematika! Semua dalam budaya inklusif, cara manusia.

Matematika adalah bahasa universal. Ini dapat membantu kita semua mempraktikkan empati, pemahaman ekosistem, rasa ingin tahu, kasih sayang, dan kolaborasi. Dimanapun di dunia.

Baca lebih lanjut tentang bagaimana Marian Dingle bekerja untuk memanusiakan matematika.

Bayangkan setiap anak, pendidik, dan orang tua menggunakan pendekatan Learning Journey sebagai cara favorit mereka untuk belajar dan memanusiakan matematika. Untuk mempelajari tentang self, orang lain, dan dunia kita dan untuk menemukan matematika yang ada di sekitar kita dan di dalam diri kita - setiap langkah dalam perjalanan.

Tutup mata Anda dan bayangkan seperti apa dunia itu nantinya. Dunia di mana empati, rasa ingin tahu, kasih sayang, dan pembelajaran matematika berpadu menjadi satu. Ketika kita mencapai itu bersama-sama, kita bisa melakukan apa saja.

Mari kita manusiakan matematika untuk membuat masalah kata tradisional lebih menarik. Lebih relevan. Lebih banyak dunia nyata. Dengan Better World Ed matematika, kami menemukan bahwa anak-anak belajar MENCINTAI matematika - sembari belajar mencintai dunia kita, satu sama lain, dan self dengan cara yang lebih dalam dan bermakna.

Itulah yang dimaksud dengan memanusiakan matematika. Mari bersama-sama membuat matematika lebih manusiawi.